Pertahankan Eksistensi Budaya Lampung, Marga Balaw Tiyuh Kedamaian Bakal Menggelar Begawi Agung Artikel ini telah tayang di TribunLampung.co.id dengan judul Pertahankan Eksistensi Budaya Lampung, Ma
Bandar Lampung- Tabuhan atau pukulan alat musik kulintang (alat musik tradisional Lampung) yang dimainkan sekelompok pria menggema di Lamban Jajaran Bintang, Tiyuh Kedamaian, Kecamatan Kedamaian, Kota Bandar Lampung, Minggu (15/9/2024) malam.
Tabuhan alat musik kulintang itu menyeruak usai dilaksanakannya perwatin atau musyawarah adat Marga Balaw, Tiyuh Kedamaian, oleh pemuka adat setempat di Lamban Jajaran Bintang yang merupakan kediaman Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw.
Tabuhan musik kulintang yang diselingi lantunan pantun berbahasa Lampung oleh masyarakat adat setempat ini menjadi penanda akan dimulainya begawi agung marga balaw Tiyuh Kedamaian pada tanggal 17 sampai 19 Oktober 2024 mendatang.
Begawi agung marga balaw ini dilaksanakan sebagai rangkaian pesta adat Lampung pepadun atas pernikahan putra sulung Komjen Pol Tomsi Tohir Balaw yang bergelar Sutan Ratu Marga.
Masyarakat Tiyuh Kedamaian yang terdiri dari para tetua adat, bebbai (ibu-ibu), dan muli mekhanai (gadis dan bujang) menyesaki Lamban Jajaran Bintang untuk mengikuti prosesi musyawarah adat perwatin sekaligus simulasi rencana begawi agung marga balaw.
Pada musyawarah adat itu, para lelaki mengenakan peci atau kopiah lengkap dengan kain sarung yang melilit di pinggang.
Ketua panitia, Brigjen TNI (purn) Amalsyah Tarmizi, mengungkapkan bahwa gelaran begawi agung marga balaw ini sebagai wujud pelestarian adat budaya Lampung ditengah deras disrupsi modernisasi belakangan ini.
"Pelestarian budaya Lampung. Jadi dalam begawi ini nanti sekaligus ada perpaduan adat Lampung pepadun dan Lampung Sai Batin," ungkap mantan Danrem 043 Garuda Hitam ini.
"Jadi sesuai temanya yakni keberagaman dalam persatuan budaya Lampung," sambung Amalsyah Tarmizi.
Amalsyah menuturkan, dalam begawi agung ini, akan dilaksanakan sederet prosesi adat.
Mulai dari prosesi pemotongan kerbau, pengangkonan anak adat, upacara pekhughuk temui agung, mosok, upacara cangget agung muli menganai , upacara manjau adat.
Lalu ngekuruk atau turun di way (pembersihan pengantin sebelum masuk ke rumah) upacara patjah haji yang salah satunya adalah pemberian gelar adat kepada mempelai dan terakhir mengan balak.
Di Bandar Lampung, Tiyuh Kedamaian merupakan salah satu daerah yang di diami masyarakat asli Lampung dari Marga Balaw.
Daerah ini sudah di nobatkan sebagai wilayah cagar budaya Lampung oleh Pemerintah Kota Bandar Lampung.
Diwilayah ini masih banyak ditemukan ornamen dan peninggalan budaya leluhur Lampung.
Tak hanya itu, diwilayah ini juga masih banyak dijumpai masyarakatnya yang keseharian bertutur menggunakan bahasa Lampung.
Meski berada di jantung kota Ibu Kota Provinsi Lampung, kelestarian budaya adat Lampung di Tiyuh Kedamaian masih tetap di jaga dengan baik.
Provinsi Lampung merupakan daerah yang kaya akan kebudayaan.
Kebudayaan Lampung mencakup banyak aspek seperti seni, tari, musik, dan adat istiadat.
Faktor-faktor yang membantu dalam menjaga kelestarian kebudayaan Lampung antara lain warisan leluhur, pendidikan budaya, festival budaya, penghargaan dan pengakuan, serta kesadaran masyarakat.
Dari hal diatas, salah satu faktor penting dalam menjaga kelestarian budaya Lampung adalah kesadaran masyarakat.
Masyarakat Lampung harus peduli dengan kebudayaan mereka dan berusaha untuk melestarikannya.Untuk melestarikan itu tentu tak mudah dan pasti banyak tantangan.Salah satu tantangan adalah modernisasi dan globalisasi yang dapat mempengaruhi keberlangsungan kebudayaan tradisional.
Kebudayaan Lampung perlu diadaptasi dengan perkembangan zaman tanpa kehilangan nilai-nilai dan identitas asli.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, perlu adanya upaya kolektif dari masyarakat, pemerintah, dan pelaku budaya.Semua pihak perlu berperan aktif dan saling mendukung.
Kebudayaan Lampung harus dijaga dan dilestarikan sebagai salah satu identitas dari Indonesia sebagai bangsa yang kaya akan keberagaman budaya.